Jumat, 17 Januari 2014

Diri Yang Biasa Saja



Apa yang paling menyedihkan dari jatuhnya hujan?
Apa yang paling mengecewakan dari datangnya malam?
Apa yang sungguh membuat gila selain hujan yang mendatangkan bah...dan malam yang melenyapkan cahaya emas matahari.

“Cinta itu menguatkan, bukan melemahkan”

Kalimat yang pertama kali aku dengar di gelapnya ruang dan dirimu yang terlihat hanya keresahan. Dialog dari sebuah film yang membuatku paham, bahwa mencintai bukan suatu hal yang harus disalahkan dan dijauhkan. Bahwa mencintai adalah konsep ketuhanan menujuNya.
Dan ketika malam-malam yang lain berlalu, kau memilih satu malam yang berlalu itu untuk membanjiri pipimu dengan linangan arus kuat dan isak itupun membahana. Kau mengucapkannya berulang-ulang kali membuatku muak dan harus menghentikanmu. 

Seperti lemari pakaian di dalam kamarmu, kau memiliki kotak-kotak yang tersusun rapi untuk menyimpan segala cerita tentang dirimu. Kau memiliki kuasa penuh untuk meletakkannya dan membawanya keluar, tak peduli apakah keputusanmu menimbulkan luka yang telah lama kering.
Aku mencari aku dalam kotak-kotak itu. Tatapan ku pertajam dengan setiap inci sudut-sudut kamarmu. Dimana aku diletakkan. Dibawah tempat tidur, di sebelah meja belajar, di bagian bawah lemari pakainmu, setumpukan pakain kotormu atau mungkin tersembunyi di bawah selimutmu. Tidak ada, aku tidak berada dalam kotak-kotakmu. 

Hingga aku sadar, kotak-kotak berisi cerita itu mungkin tidak berada dalam kamarmu. Yah benar saja, kotak berisi aku itu aku temukan di kamar belakang rumahmu atau saya katakan saja sebuah ruangan yang dinamakan gudang di antara tumpukan barang-barang bekas dan perkakas rumah. Kotaknya reok termakan rayap, warnanya suram dan penuh debu. Iyaaa... mungkin tempatku memang jauh darimu.

Jangan keluarkan aku dari kotak dan gudang bekasmu, karena dalam beberapa tahun ke depan aku akan menjadi sangat mahal dan disaat itu, maka kau akan bangga dengan memilikiku sepenuhnya. Dan aku akan dengan senang hati berada di kamarmu menemanimu di saat kau tertidur atau bermai game atau apa saja. 

Aku tidak ingin seperti Zorro seorang bertopeng yang setiap kali pergi meninggalkan bekas di dada. Aku juga tidak ingin seperti Robin Hood yang kedatangannya selalu dinantikan oleh rakyat jelata dan ditolak oleh kaum bangsawan. Aku ingin seperti diriku saja, kadang sederhana kadang rumit dan kadangkala juga sangat biasa saja.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar