Hari itu, menjelang terbenamnya matahari
di ufuk timur sana, sepasang roda berputar perlahan di atas aspal Jalan
Tadulako, Palu. Sebuah gerobak berwarna dasar merah dengan beberapa garis hitam di tulang-tulang
penyangganya telah siap untuk memanjakan rutinitas senda gurau kaum urban Palu.
Angkringan Gerobak Ide, menjadi sebuah alternatif tempat bagi mereka yang telah
bosan dengan hiruk pikuk keseharian yang padat.
Suasana Angkringan Gerobak Ide |
Menu Komplit Nasi Uduk GI |
Hal ini menjadi daya tarik tersendiri
bagi GI, ditengah-tengah ramainya tempat kuliner seperti warkop dan kafe di
Palu, Gerobak Ide membawa para tamunya dalam sebuah kebersamaan tanpa gangguan
musik yang mendentum keras dan tanpa jaringan wi-fi yang kerap kali mengaburkan
makna interaksi kemanusiaan. Selain sajian nasi uduk, untuk menambah sentuhan
tradisional, GI juga menjajakan menu kuliner nasi kuning isi ikan tuna. Nasi
kuning ikan tuna ini dibuat khusus bagi mereka yang menyukai sentuhan pedas di
makanannya.
Membicarakan angkringan, tidak lengkap
rasanya apabila tidak menyajikan menu kopi di dalamnya. Angkringan Gerobak Ide
menyadari hal ini, bahwa kopi telah menjadi konsumsi utama dalam setiap
interaksi kaum urban. Kopi tidak dapat dilihat lagi sebatas minuman rumah yang
begitu sederhana untuk dinikmati, melainkan kopi telah menjadi komoditas utama
dalam banyak bisnis kuliner. Hanya saja, dengan berkembangnya teknologi, banyak
bisnis kuliner yang melupakan substansi dari meminum kopi. Oleh GI, meminum kopi
dipandang sebagai rutinitas sederhana, murah dan tidak ribet. Seperti orang tua
di desa-desa, meminum kopi cukup dengan menyeduhnya dengan air panas, tambahan
gula dan sedikit senda gurau dalam meminumnya, sederhana. No machine, no expensive and no class. Apabila angkringan di Yogya
memiliki kopi jos yang menjadi ciri khas, maka angkringan GI memiliki kopi bir
sebagai racikan menu khas. Selain itu, angkringan GI tidak ingin
setengah-setengah apabila berbicara kopi, angkringan GI memilih kopi asli Toraja
yang dipesan langsung dari Makale, Tanah Toraja dan juga kopi Kalosi dari Kab.
Enrekang Sulsel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar